Ayam batik jadi pujaan baru penggemar ayam hias

KONTAN.CO.ID - Corak batik yang tersusun rapi pada tumpukan bulu-bulunya yang halus, membuat ayam batik ini menarik mata para penggemar ayam hias. Ditambah dengan ukurannya yang mungil, membuat penampilan ayam yang berasal dari Inggris ini kian unik dan menggemaskan. 

Muhammad Akbar, peternak ayam hias asal Palembang, Sumatra Selatan, mengatakan, sebenarnya ada dua jenis ayam batik. Pertama, ayam batik itali dengan motif batik perpaduan warna bulu hitam dan merah. Kedua, ayam batik kanada dengan perpaduan warna bulu hitam dan putih. 

Namun, Akbar menjelaskan, sejauh ini penggemar ayam hias lebih menyukai ayam batik itali karena corak warna bulunya lebih cerah. Dia sudah mulai membudidayakan ayam ini sejak dua tahun lalu. 

Saat ini, Akbar memiliki stok belasan anakan siap jual. Ada juga delapan ekor induk yang terdiri dari dua pejantan dan enam betina. 

Dalam sebulan, dia mampu menjual sekitar 20 pasang. Harganya dipatok Rp 300.000 per pasang untuk anak ayam umur sebulan dan Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta per pasang untuk induk ayam siap telur. 

Konsumennya yang membeli ayam di kandang Akbar tak hanya datang dari sekitar Palembang, tapi juga dari daerah lainnya, seperti Jambi, Bengkulu, Jakarta dan Bandung. Pengiriman biasanya dilakukan dengan kargo pesawat atau bus. "Ayam yang baru menempuh perjalanan jauh sebaiknya diberi minum agar badan kembali segar. Baru setelah itu boleh diberikan pakan lagi," jelasnya. 

Selain itu, dia juga memberikan garansi penggantian ayam baru bila ayam sampai ditangan konsumen dalam kondisi mati atau lainnya. 

Pangki T Hidayat, peternak asal Yogyakarta juga mengatakan potensi pasar ayam batik baik dan permintaan cukup stabil. Yang paling banyak dicari adalah ayam batik anakan. 

Pangki mulai membiakkan ayam baik ini sejak tiga tahun silam. Saat ini, dia memiliki 15 indukan, yang terdiri dari tiga pejantan dan sisanya adalah betina. 

Harganya cukup terjangkau. Pangki menjualnya Rp 20.000 per ekor untuk anakan umur satu minggu. "Kebanyakan pembeli saya adalah penjual ayam hias," katanya. 

Rata-rata dalam sebulan, Pangki bisa menjual sekitar 40-50 ekor anakan. Bila stok anakan lebih banyak maka penjualan akan meningkat.  

Menggunakan media digital sebagai lapak jualannya, membuat jangkauan konsumen Pangki cukup luas, yakni mencapai Jakarta, Bogor, Jember dan Bandung. Lantaran masih di sekitar Pulau Jawa, dia banyak menggunakan pengiriman kargo kereta api dan bus. Alasannya, menggunakan jasa pengiriman barang kereta lebih aman dan murah dibandingkan lainnya.          


Reporter: Tri Sulistiowati
Editor: Johana K.

AGRIBISNIS

0 Response to "Ayam batik jadi pujaan baru penggemar ayam hias"

Posting Komentar