Memetik peluang teh dan kopi bumi priangan

KONTAN.CO.ID - Mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwa Jawa Barat memiliki dua komoditas unggulan dari perkebunan. Yakni, teh dan kopi. Hamparan perkebunan teh dan kopi ini terlihat di berbagai kawasan perbukitan, seperti Garut, Sukabumi dan Bandung Barat.

"Di Jawa Barat atas banyak perkebunan teh, kualitas tehnya juga bagus. Bahkan, kebanyakan hasil daun tehnya untuk diekspor," kata Evi Amalia, Manajer Marketing sekaligus adik pemilik Arafa Tea asal Bandung, Jawa Barat.

Bisnis perkebunan dan olahan teh yang dikelola oleh keluarga Evi Amalia ini berdiri sejak tahun 2007. Arafa Tea memproduksi aneka olahan teh, seperti daun teh premium dalam kemasan berupa green tea, oolong tea, black tea dan white tea. Ada pula olahan lain seperti bubuk green tea (matcha), cokelat green tea, rice cracker green tea, kopi rice cracker, masker teh hijau, sabun teh hijau dan lotion teh hijau.

Evi menjelaskan harga daun teh premium dalam kemasan berbeda-beda. Harga green tea steamed senilai Rp 100.000 per 100 gram, green tea panfired Rp 65.000 per 100 gram, black tea Rp 50.000 per 100 gram, oolong tea seharga Rp 65.000 per 150 gram dan white tea Rp 125.000 per 30 gram.  

"Kalau di Indonesia, produk kami sudah sampai ke Jabodetabek, Surabaya, Jogja, Solo, Makassar, Bali, Medan sampai Papua. Reseller kami juga sudah sampai luar negeri, di Malaysia dan Singapura. Sering juga ada pesanan dari Arab Saudi, Timur Tengah, Australia, Korea dan Amerika," jelas Evi.

Ia mendapatkan bahan baku teh dari perkebunan teh di Ciwidey, Garut, Sukabumi dan Bandung Barat. "Sumber teh kami di lima titik, di Garut dua perkebunan. Kami kerjasama dengan gabungan kelompok tani," kata Evi.

Tak hanya komoditas teh yang menjadi unggulan, kopi asal Jawa Barat atau yang dikenal Java Preanger juga sedang naik daun. Ahmad NF, pemilik Penyoe Kakopi mengatakan,  saat ini kopi asal Jawa Barat banyak dicari oleh para pengusaha kedai kopi.

"Kalau jenis espresso, kopi Gayo Aceh memang lebih unggul, tapi kalau untuk yang manual brew, kebanyakan Java Preanger. Kopi asal Jawa Barat menang di pasar olahan manual brew," tuturnya. Ahmad menjelaskan jika kopi Java Preanger merupakan sebutan untuk kumpulan jenis kopi asal Jawa Barat. Produk Penyoe Kakopi sendiri banyak mengolah kopi asal Garut.

Harga kopi garutan green bean sekitar Rp 80.000-Rp 150.000 per kilogram. Untuk roasted bean seharga Rp 40.000-Rp 450.000, tergantung dari berat dan jenis pengolahan kopi.

Penyoe Kakopi berdiri sejak dua tahun lalu. "Kini, kami jadi pemasok bahan baku biji kopi untuk beberapa kedai kopi di Bandung, Suarabaya dan Jabodetabek," kata Ahmad. Ia mengatakan kopi garutan saat ini merupakan salah satu kopi favorit dari Java Preanger.         


Reporter: Elisabeth Adventa
Editor: Johana K.

KOMODITAS

0 Response to "Memetik peluang teh dan kopi bumi priangan"

Posting Komentar