KONTAN.CO.ID - Meski persaingan sudah sangat ketat, bisnis minimarket tetap mengundang peminat. Buktinya, masih ada pemain baru yang ingin mencuil kue bisnis ini. Salah satunya, PT Hydro Perdana Retailindo. Perusahaan yang berdiri September 2016 ini menawarkan dua brand, Sodaqo dan Socamart.
Meski belum genap setahun, sudah ada 160 gerai mitra yang berdiri. Namun, pusat tak punya gerai sendiri, karena sejak awal konsep pengembangannya adalah kemitraan. "Pusat hanya berlaku sebagai distributor dan mira mendapat pasokan produk dari centre of distribution pusat," jela Syahru Aryansyah, Presdir PT Hydro Perdana Retailindo.
Ada tiga paket investasi yang ditawarkan. Yakni, paket tipe A Rp 220 juta, tipe B Rp 330 juta dan tipe C Rp 440 juta. Dengan modal tersebut mitra akan mendapat fasilitas kerjasama kemitraan, instalasi minimarket lengkap, peralatan toko, pelatihan karyawan, sistem distribusi dan kasir, baliho minimarket, komputer, payment point dan sejumlah produk awal untuk berjualan.
Perbedaan ketiga paket tersebut terletak pada luas tempat usaha, jumlah produk yang dijual dan varian merek produk. “Untuk paket tipe A luas tempat usahanya sekitar 20–40 m2, tipe B luasnya sekitar 40-60 m2 dan tipe C lebih dari 60 m2,” jelas Ryan, sapaan Syahru Aryansyah. Paket investasi tersebut diluar sewa tempat usaha dan biaya renovasi.
Ia mengklaim, harga jual aneka produk di Sodaqo dan Socamart bisa bersaing dengan bisnis minimarket lainnya. Perbedaan Sodaqo dan Socamart hanya terletak pada pemakaian nama brand. “Kalau Socamart lebih ke arah private label, jadi mitra bisa menggunakan nama sendiri, nanti pojok kanan bawah plang ada keterangan support by Hydro,” katanya.
Selain itu, para mitra boleh menjual produk UMKM di luar dari produk ritel. Asal, sudah didaftarkan ke pihak pusat. Jumlah dan variannya juga dibatasi oleh pusat.
Editor: Johana K.
0 Response to "Membungkus cuan bisnis minimarket"
Posting Komentar