iSeller masih butuh suntikan dana segar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi target pasar bagi sebagian usaha rintisan alias start up. Salah satunya oleh PT Intersoft Solution.

Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi tersebut menelurkan platform bernama iSeller. Ini adalah platform bisnis daring berbasis omni-channel, yakni membantu para UKM yang selama ini berjualan offline menjadi online.  

Adapun metode online yang iSeller tawarkan adalah penjualan secara online, lewat ponsel dan sosial media. "Kami optimistis iSeller bisa membantu wirausaha mengembangkan bisnis lebih efisien dan efektif," ucap Jimmy Petrus, CEO iSeller, saat peluncuran iSeller, Rabu (25/10).

Ia menargetkan sistem ini bisa menjaring UKM sektor ritel, seperti pebisnis makanan dan minuman, warung, kedai hingga restoran. Adapun semua data dari UKM bakal iSeller simpan secara cloud.

Supaya layanan tersebut lancar, iSeller sudah menggandeng 50 mitra bisnis. Seperti Samsung, BCA, BNI, Maybank, Bank Permata, Indosat Ooredoo, JNE, Tiki, Pos Indonesia, DHL, Fedex dan yang lainnya.  

Saat ini sudah ada 900 UKM yang bergabung dengan iSeller. Jimmy targetkan sampai akhir tahun ini sudah ada 1.500 UKM yang bergabung di iSeller.

Sejauh ini, Jimmy sudah keluar dana Rp 5 miliar untuk pengembangan iSeller. Supaya bisa berkembang, ia masih butuh dana US$ 3 juta - US$ 5 juta untuk ekspansi ke 10 kota, seperti Bali, Semarang, Surabaya hingga luar negeri.

Adapun nilai transaksi iSeller saat ini baru Rp 1 miliar per bulan.
 


0 Response to "iSeller masih butuh suntikan dana segar"

Posting Komentar